puisi أحبك جداً - nizar qabanni


Nama             

أحبك جداً
أحبك جدا
واعرف ان الطريق الى المستحيل طويل
واعرف انك ست النساء
وليس لدي بديل
واعرف أن زمان الحبيب انتهى
ومات الكلام الجميل
لست النساء ماذا نقول..

احبك جدا..
احبك جدا وأعرف اني أعيش بمنفى
وأنت بمنفى..وبيني وبينك
ريح وبرق وغيم ورعد وثلج ونار.
واعرف أن الوصول اليك..اليك انتحار
ويسعدني..

أن امزق نفسي لأجلك أيتها الغالية
ولو..ولو خيروني لكررت حبك للمرة الثانية..
يا من غزلت قميصك من ورقات الشجر
أيا من حميتك بالصبر من قطرات المطر

أحبك جدا واعرف أني أسافر في بحر عينيك دون يقين
وأترك عقلي ورأيي وأركض..أركض..خلف جنوني
أيا امرأة..تمسك القلب بين يديها
سألتك بالله ..لا تتركيني

لا تتركيني..
فما أكون أنا اذا لم تكوني
أحبك جدا ..وجدا وجدا وأرفض من نار حبك أن أستقيلا
وهل يستطيع المتيم بالحب أن يستقيلا..
وما همني..ئن خرجت من الحب حيا
وما همني ان خرجت قتيلا

أحبك جداً
وأعرفُ أني تورطتُ جداً
وأحرقتُ خلفي جميع المراكبْ
وأعرفُ أني سأهزُم جداً
برغم أُلوف النساء
ورغم أُلوف التجاربْ

أحبُكِ جداً ... !
وأعرفُ أني بغابات عينيكِ وحدي أحاربْ
وأني كـُكل المجانين حاولتُ صيد الكواكبْ
وأبقى أحبُك رغم اقتناعي
بأن بقائي إلى الآن حياً
أقاوُم حبُك إحدى العجائبْ

أحبُكِ جداً ... !
وأعرفُ أني أُغامر برأسي
وأن حصاني خاسرْ
وأن الطريق لبيت أبيكِ
محاصر بألوف العساكرْ
وأبقى أحبُك رغم يقـيـني
بأن التلفُظ باسمكِ كفر
وأني أحاربُ فوق الدفاترْ

أحبُكِ جداً ... !
وأعرفُ أن هواكِ انتحارْ
وأني حين سأكمل دوري
سيُرخى علي الستارْ
والقي برأسي على ساعديك
وأعرفُ أن لن يجـئ النهارْ
وأقنعُ نفسي بأن سُقُوطي
قـتيلٍ على شفـتيك انتصارْ

أحبُكِ جداً !
وأعرفُ منذُ البداية بأني سأفشل
وأني خـلال فصُول الرواية سأقـتل
ويحُمل رأسي إليكِ
وأني سأبقى ثلاثين يوماً
مُسجـى كطفلٍ على رُكبتيكِ
وأفرح جداً بروعة تلك النهاية
وأبقى أحبُكِ
أحبكِ جداً ... !!!
Aku sangat mencintaimu..

 Aku sangat mencintaimu..
 Aku tahu bahwa jalan menuju kemustahilan itu panjang
Aku juga tahu bahwa dirimu adalah wanita baik-baik
Dan tiada bagiku pengganti
Aku tahu bahwa masa bercinta (kita) tlah usai
Kata-kata indah pun kini tlah mati
Dan kamu bukanlah wanita yang selama ini kami perbincangkan

 Aku sangat mencintaimu..
Aku sangat mencintaimu, aku tahu bahwa aku hidup dengan penyangkalan
 Dan kamu pun demikian, sebab antara aku dan kamu
Ada angin, kilat, mendung, halilintar, es, dan api
Aku tahu bahwa mencapainya.. yah, mencapainya merupakan bunuh diri

Tapi aku bahagia..
Ketika demi dirimu kucabik-cabik cabik diriku sendiri duhai kau yang sok jual mahal
Meski.. meskipun kemurahan hatiku akan mengulang cintamu untuk kedua kalinya
 Duhai dia yang telah memintal bajumu dari dedaunan pohon
Duhai dia yang dengan sabar melindungimu dari tetesan hujan

Aku sangat mencintaimu, aku tahu bahwa aku tengah berkelana di lautan matamu tanpa keyakinan
Ketinggalan akal dan pikiranku lalu aku pun terjerembab .. terjerembab di balik ketololanku
 Duhai (kau) perempuan.. yang menggenggam sebongkah hati di antara kedua tangannya
Demi Tuhan aku memintamu.. jangan tinggalkan aku

jangan tinggalkan aku
 Apa jadinya aku jika kau tak menjamin ku
Aku sangat mencintaimu.. sangat! Sangat mencintaimu, aku menolak untuk menyerah pada api cintamu
 Apakah orang yang dikendalikan cinta dapat menyerah?
Sebuah kegelisahan bagiku, apakah aku terlepas dari cinta dalam keadaan hidup?
Atau sebaliknya, dalam keadaan mati?

Aku sangat mencintaimu..
 aku tahu ini sangat sulit bagiku
Dan aku bakar seluruh perahu dibelakangku
Aku juga tahu bahwa aku akan takluk
Melawan kehendak ribuan wanita
Serta kehendak ribuan pengalaman

Aku sangat mencintaimu..
Aku tahu bahwa demi matamu seorang aku berjuang
Dan bahwa percuma saja aku mencoba berburu bintang gemintang
 Tapi aku tetap mencintaimu meskipun melawan kehendak ku
Karena ketetapanku hingga kini masih hidup
 Meski aku menentang bahwa cintamu bagian dari salah satu keajaiban

 Aku sangat mencintaimu ..
aku tahu, bahwa aku membanjiri pikiranku
Bahwa pertahananku tak kuat lagi
Dan jalan terang ada di gubuk bapakmu
yang dijaga ribuan laskar tentara
Tapi aku tetap mencintaimu dengan keyakinanku
karena menyebut namamu sebuah pengingkaran
Dan aku berjuang di atas catatan-catatan.     

 Aku sangat mencintaimu..
Aku tahu bahwa mencintaimu merupakan bunuh diri
 Lalu, ketika tiba saatnya kesempurnaan pikiranku
Tabir itu akan melunak terhadapku
 Akan ku rebahkan kepalaku di atas dua lenganmu
Aku tahu bahwa siang tak akan datang
 Aku pun cukup puas dengan diriku,
karena keterjatuhanku Merupakan korban lumatan bibirmu

Aku sangat mencintaimu..
Aku tahu sejak awal bahwa aku akan gagal
 Bahwa dalam bab-bab sebuah cerita aku akan terbunuh
Dan kepalaku akan dibawa ke hadapanmu
Lalu, aku pun Akan mengekal selama tiga puluh hari
 Terbalut kafan seperti bayi di pangkuanmu
Aku akan bahagia dengan akhir yang mulia itu
 Dan aku akan tetap mencintaimu.. Sangat, sangat mencintaimu..



Komentar

Postingan populer dari blog ini

kajian puisi arab - Umru'ul Qais